Kumpulan berbagai macam artikel pembelajaran dan artikel unik

Tuesday, 15 December 2015

TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN: TEORI RASIONAL KOMPREHENSIF

loading...

TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN: TEORI RASIONAL KOMPREHENSIF
Apa kabar para pembaca setia Ahli Artikel. Kali ini Ahli Artikel akan memberikan suatu artikel yang memjelaskan tentang Teori Pengambilan Keputusan: Teori Rasioan Komprehensif. Untuk lebih memahami penjelasannya, silahkan baca sampai habis di bawah ini.

Mungkin, salah satu teori pengambilan keputusan yang paling banyak dikenal, dan banyak diterima oleh masyarakat luas adalah teori rasional komprehensif. Unsur-unsur utama dari teori ini dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Pembuat keputusan akan dihadapkan pada suatu masalah tertentu, dimana masalah tersebut dapat dibedakan dari masalah-masalah lain atau merupakan suatu masalah yang dapat dinilai sebagai masalah yang bisa dibandingkan antara satu dengan yang lain.

2. Tujuan, nilai, dan sasaran yang mendasari pembuat keputusan harus jelas dan bisa ditetapkan prioritasnya sesuai dengan urutan kepentingannya.


3. Berbagai alternatif untuk memecahkan masalah tersebut diteliti secara seksama.

4. Akibat-akibat (biaya dan manfaat) yang dapat ditimbulkan oleh setiap alternatif yang dipilih harus diteliti terlebih dahulu.


5. Segala alternatif dan akibat yang menyertainya, dapat dipertimbangkan dengan beberapa alternatif lainnya.

6. Pembuat keputusan akan memilih alternatif, dan akibat-akibatnya, yang dinilai mampu memaksimalkan tercapainya tujuan, nilai, atau sasaran yang telah ditetapkan.


Hasil dari proses yang disebutkan di atas merupakan suatu keputusan yang rasional, yaitu keputusan yang dapat mencapai suatu tujuan yang paling efektif. Teori rasional komprehensif ini banyak menuai kritik, dan salah satu kritik yang paling tajam berasal dari seorang ahli Ekonomi dan Matematika Charles Lindblom (1965, 1964, 1959). Lindblom secara tegas menyatakan bahwa para pembuat keputusan itu sebenarnya tidak berhadapan dengan masalah-masalah yang konkrit dan terukur. Sebaliknya, mereka pertama-tama harus mengidentifikasi dan merumuskan masalah-masalah itu dan setelah itu barulah mereka mengambil keputusan. Sebagai contoh, pada saat harga bahan-bahan pokok membumbung tinggi seakan tak terkendali, semua orang mungkin akan mengatakan bahwa “kita harus segera berbuat sesuatu terhadap masalah inflasi”, lalu apakah masalah yang sebenarnya? Apakah tidak memadainya produksi barang dan jasa? Ataukah permintaan yang berlebihan? Apakah permainan harga yang dilakukan oleh perusahaan besar? Ataukah rasa takut terhadap inflasi? Atau justru gabungan dari semua masalah yang disebutkan diatas? Dalam hal ini seseorang sebenarnya tidak memerangi masalah-masalah inflasi, tetapi memerangi masalah sebab-sebab inflasi, dan inilah hal yang mungki paling susah untuk dirumuskan. Bagi banyak pembuat keputusan, merumuskan masalah justru seringkali merupakan kesulitan terbesar bagi mereka.

Kritik lain menyebutkan bahwa teori rasional komprehensif ini justru menuntut hal-hal yang tidak rasional kepada para pembuat keputusan. Biasanya diasumsikan bahwa seorang pembuat keputusan akan memiliki cukup informasi mengenai berbagai alternatif yang ada kaitannya dengan masalah yang dihadapinya, kemudian si pembuat keputusan akan sanggup untuk memprediksi secara tepat akibat-akibat dari pemilihan alternatif tersebut, dan sanggup untuk menyusun secara akurat suatu perbandingan biaya dan manfaat dari beberapa alternatif tersebut.

Pada kasus inflasi diatas , dapat terlihat bahwa seseorang dengan tingkat informasi dan kecerdasan tertentu ternyata sangat sulit dalam bertindak secara rasional. Contoh diatas juga membuktikan bahwa terdapat banyak hambatan yang dijumpai dalam bertindak secara rasional, misalnya kurangnya waktu, sulitnya mengumpulkan informasi dan memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan. Hal-hal yang disebutkan tadi menunjukkan betapa kompleksnya untuk membuat suatu keputusan yang rasional. Walaupun pada masa sekarang kita bisa memanfaatkan jasa teknologi (komputer), namun kenyataannya alat ini tidak dapat digunakan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Nilai-nilai yang terkandung dalam teori rasional komprehensif ini juga turut mendatangkan kritik. Dalam hal ini dikatakan bahwa para pembuat keputusan, biasanya dihadapkan pada situasi yang sarat dengan nilai-nilai yang saling bertentangan, dan nilai yang saling bertentangan ini tidak memungkinkan untuk dibandingkan atau diberi prioritas.

Lebih lanjut lagi, para pembuat keputusan mungkin akan sulit untuk membedakan dan memilah-milah secara tegas antara nilai-nilainya sendiri dengan nilai-nilai yang diyakini oleh masyarakat. Pada akhirnya, masih ada masalah yang disebut “sunk cost” . Keputusan, kesepakatan, dan investasi terdahulu dalam kebijakan dan program yang ada sekarang kemungkinan akan mencegah si pembuat keputusan untuk membuat suatu keputusan yang sama sekali berbeda dari apa yang telah ada.

Suatu keputusan yang telah dilakukan untuk membentuk sistem pelayanan kesehatan masyarakat sebetulnya menggambarkan ketertarikan pada sistem gaya pelayanan kesehatan tertentu yang tidak akan mudah digantikan atau di ubah pada masa yang akan datang. Contoh lain, sekali stasiun kereta api tertentu didirikan di suatu lokasi kota, maka tidaklah mudah untuk memindahkannya ke bagian kota lainnya.

R.S. Milne mengatakan bahwa model teori rasional komprehensif ini jelas tidak akan mudah diterapkan pada konteks negara yang sedang berkembang. Hal ini disebabkan karena informasi atau data statistik yang tidak memadai, ekologi budaya di mana sistem pembuatan keputusan itu beroperasi juga tidak mendukung, dan perangkat teori yang siap pakai untuk kondisi negara berkembang tidak memadai. Birokrasi di negara yang sedang berkembang umumnya dikenal sangat lemah dan tidak akan bisa memasok unsur-unsur rasional dalam suatu pengambilan keputusan.

Demikianlah penjelasan artikel yang membahas mengenai Teori Pengambilan Keputusan: Teori Rasional Komprehensif. Semoga bisa bermanfaat bagi para pembaca sekalian. . . .

SELAMAT BELAJAR. . . . .


Sumber:  Buku Analisis Kebijaksanaan-Dr.Solichin Abdul Wahab, M.A.

Teori Rasional Komprehensif
Gambar tentang Teori Rasional Komprehensif


loading...
TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN: TEORI RASIONAL KOMPREHENSIF Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown