loading...
PENGERTIAN MANAJEMEN SUMBER INFORMASI (INFORMATION RESOURCE MANAJEMEN)
Hai, sobat pemabaca setia Ahli Artikel. Sekarang, Ahli Artikel akan memberikan suatu artikel yang berjudul Pengertian Manajemen Sumber Informasi (Information Resource Manajemen). Silahkan di simak penjelasan selangkapnya dibawah ini.
Pengertian Manajemen Sumber Informasi (Information Resource Manajemen).
Manajemen Sumber Informasi atau IRM adalah konsep, gagasan, dan juga perspektif daripada disebut sebuah kesatuan. Dalam bentuknya yang paling dasar, IRM adalah upaya untuk memusatkan perhatian pada informasi yang dihasilkan oleh sistem daripada sistemnya sendiri, atau juga pada komponen hardware dan software dari sistem. Dengan IRM, maka informasi, ketersediaan, dan kegunaannya merupakan hal yang utama; sistem komputer dipandang penting artinya apabila diperlukan untuk menghasilkan dan mengelola informasi. Penekanan IRM adalah pada aspek manajerial, dan bukan teknis.
Dalam arti nyata, IRM adalah reaksi manajer terhadap dominasi teknisi sistem informasi – yang selama ini secara tradisional merupakan kelompok pengolah data yang berperan penuh di dalam organisasi, dan seluruh personil informasi melapor kepada manajer pengolahan data. Bagaimanapun juga, kelompok pengolah data cenderung dipenuhi dengan aspek-aspek teknis jangka pendek dan pengolahan transaksi dari kegiatan mereka dan secara historis memusatkan perhatiannya pada pengembangan masing-masing sistem, atau bahkan masing-masing program yang dirancang untuk tujuan khusus dan terbatas. Hal yang demikian akan menghasilkan file yang sangat khusus beserta program-program yang digunakan di dalam file tersebut.
Bagaimanapun, masing-masing file ini digunakan untuk keperluan sendiri; jadi membagikan informasi dengan file yang lainnya, dan tidak dirancang untuk mengenali hubungan jangka panjang dari file atau program yang disusun bagi seluruh sistem informasi organisasi. Lebih jauh, format baku dari data berbeda dan sistem pengkodean record telah dilepaskan di dalam masing-masing organisasi. Komunikasi dan integrasi data yang melintasi batas-batas organisasi dengan terpaksa akan mengalami hambatan.
Program komputer yang ditulis di dalam lingkungan yang demikian biasanya akan terlihat anggun secara teknis, juga mampu menggunakan komputer secara efisien. Namun demikian, pengolahan data tidak hanya dipusatkan pada bagaimana efektifnya sistem informasi melayani keperluan manajer dan para spesialis, juga mereka yang terlibat dalam pemrosesan transaksi. Keluhan yang jarang ditanggapi terhadap sistem informasi bagi para manajer adalah banyaknya hasil samping sistem pengolahan transaksi (yang mungkin kurang diperlukan) daripada dikembangkannya sebuah sistem terpadu yang mampu melayani seluruh tujuan organisasi dengan sebaik-baiknya.
Demikian juga, keasyikan kelompok pengolah data terhadap komputer dan berbagai aspek penerapan komputer melahirkan kemampuan baru seperti pengolahan kata, sehingga otomatisasi perkantoran kurang dihubungkan dengan pengembangan sistem informasi keseluruhan. Sebagai akibatnya, kemampuan tersebut tidak mendapat tuntutan yang wajar atau digabungkan ke dalam rencana menyeluruh bagi pengembangan sistem.
Lebih jauh, hanya sedikit usaha yang telah diberikan untuk menjamin bahwa seluruh informasi organisasi dapat diperoleh siapa saja dari mereka yang ada di dalam organisasi. Seringkali satu departemen tidak menyadari bahwa informasi yang diperlukan telah tersedia di departemen lainnya, sehingga tidak perlu membuat file penggandaan (duplikasi). Seringkali juga, manajer dari departemen penghasil informasi merasa memiliki (menguasai) penuh atas informasinya dan kemudian menjaganya agar tidak digunakan oleh departemen lain, atau menggunakannya sebagai sumber kekuatan dalam tawar-menawar.
Seperti yang telah dijelaskan, bahwa IRM adalah suatu perspektif. Ia juga merupakan pendekatan dalam melakukan pengorganisasian dan pengintegrasian berbagai elemen berbeda yang merupakan isi sistem informasi. Akhirnya, IRM adalah manajemen dari seluruh elemen informasi organisasi dalam cara yang lebih terkoordinasi. Dalam mengelola informasi, IRM mengambil perspektif bahwa apa yang terpenting adalah informasi, sebagai sumber daya organisasi, yang memiliki nilai dan harus dikelola sama seperti terhadap sumber daya lainnya. IRM bermaksud menerapkan cara pengelolaan sumber daya yang normal terhadap informasi.
Dengan melihat pada manajemen informasi ini, ada dua kemiripan dan perbedaan antara informasi dan sebagian besar sumber daya lainnya, seperti persediaan dan peralatan. Adapun kemiripannya adalah:
1. Informasi memiliki harga. Nilai keseluruhannya jelas akan jauh lebih tinggi disbanding dari harga (untuk memperoleh) keseluruhannya; dan apabila tidak, maka informasi tidak akan bisa diperoleh.
2. Informasi mengembalikan atas investasi. Walau susah untuk menakar dan menghitung nilainya disbanding berbagai sumber daya lainnya.
3. Memiliki informasi berarti memiliki biaya kesempatan (opportunity cost) dibandingkan jika tidak memiliki informasi. Sebagaimana opportunity cost, ia sering dipandang berlebihan.
4. Kombinasi berbagai elemen data, akan memberikan nilai tambah yang lebih besar dibanding jumlah dari masing-masing bagian elemen data.
5. Cara penggunaan informasi memerlukan organisasi yang baik. Itulah mengapa diperlukan adanya IRM.
Sedangkan perbedaan informasi dari sumber daya lainnya adalah dalam hal berikut:
1. Sebagian besar sumber daya akan habis dikonsumsi di dalam proses produksi (misalnya:persediaan) atau rusak (seperti peralatan), sedangkan informasi dapat digunakan secara berulang-ulang tanpa batas, dan dengan biaya rendah pada penggunaan tambahan. Ini yang menjadikan informasi sebagai sumber daya yang sangat berharga.
2. Informasi tak bisa diukur. Ini akan membuat lebih sulit untuk melihat bagaimana seharusnya informasi ini digunakan. Sulit juga untuk mengukur seberapa efektif informasi telah digunakan, dengan merujuk sebagian pada file bahwa konsep manajemen informasi telah muncul terlalu lambat.
Kegiatan pengelolaan informasi berlangsung dengan menggunakan seluruh kemiripan dan perbedaan yang telah diuraikan diatas. Ia memerlukan analisis nilai dan biaya, serta perkiraan atas pengembalian modal. Ia juga memerlukan pendefenisian opportunity cost atas informasi, yang mungkin akan dipandang berlebihan karena informasi merupakan komoditi tak terukur. Ia juga menggabungkan elemen data dengan berbagai cara untuk memperbesar nilai informasi. Terlihat juga bahwa yang diperoleh akan digunakan kembali. Dalam pengertian ekonomi, biaya marginalnya sama dengan kegunaan marginalnya. Dan ia juga diperlukan organisasi tertentu untuk menjamin bahwa segalanya telah berjalan dengan baik.
Sampai sini dulu pembahasan artikel yang membahas tentang Pengertian Manajemen Sumber Informasi (Information Resource Manajemen). Semoga bisa bermanfaat bagi para pembaca setia Ahli Artikel.
SELAMAT BELAJAR. . . .
SUMBER: BUKU SISTEM INFORMASI MANAJEMEN – GEORGE M. SCOTT
Gambar tentang Pengertian Manajemen Sumber Informasi (IRM) |
loading...