loading...
ADMINISTRASI PUBLIK DAN INFORMASI PEMERINTAHAN SEBAGAI UNSURNYA
Halo teman-teman pembaca, pada kesempatan kali ini, Ahli Artikel akan memberikan artikel penjelasan mengenai Administrasi Publik Dan Informasi Pemerintahan Sebagai Unsurnya. Untuk penjelasannya, silahkan baca di bawah ini.
Administrasi Publik Dan Informasi Pemerintahan Sebagai Unsurnya
Dalam kemajuan ilmu pengetahuan yang semakin canggih kita memasuki era globalisasi. Mulai dari globalisasi komunikasi, globalisasi kekuasaan, bahkan sampai dengan globalisasi moda atau gaya sekalipun. Pada masa globalisasi ini, dapat dengan mudah kita temukan bagaimana orang-orang yang hidup di daerah pedalaman bisa dengan mudah menemukan informasi hanya dengan menonton televisi. Uang dengan jumlah milliaran dapat dengan mudah berpindah dari satu negara ke negara lain hanya dengan hitungan detik.
Apabila ada dua negara yang bertikai sehingga terjadi perang urat syaraf, maka sudah bisa dipastikan bahwa masing-masing negara akan berusaha untuk mempengaruhi publik, termasuk membenarkan yang tidak benar maupun sebaliknya. Hal ini dilakukan karena masing-masing negara khawatir akan dilecehkan oleh masyarakatnya sendiri sekaligus masyarakat internasional yang akan memberikan dukungannya.
Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan bahwa dalam era globalisasi ini terjadi imperialisme komunikasi. Siapa saja yang memiliki kekuasaan dalam jaringan komunikasi secara tidak langsung akan terkekspos sebagai orang yang serba benar dalam perilakunya. Kesalahan-kesalahan yang dibuat dimodifikasi sedemikian rupa sehingga terlihat seperti suatu kewajaran. Rasa keingintahuan manusia membuat beberapa orang dikunjungi oleh beberapa pihak yang menginginkan informasi.
Pada kantor-kantor, baik pemerintah ataupun swasta, yang berhubungan dengan bagian informasinya disebut bagian publikasi dan dokumentasi. Informasi terhadap berbagai rekaman peristiwa dapat diberikan setelah kita memiliki dokumentasinya baik berupa rekaman kaset, video, catatan tulisan, foto, berbagai barang peninggalan, dan masih banyak lagi yang lainnya. Setelah itu barulah kita mempublikasikannya sepanjang hal itu diperlukan.
Jadi, informasi berhubungan dengan berbagai proses pengumpulan, penghimpunan, perekaman, pencatatan, pengolahan, pemotretan, pendistribusian, penggandaan, penyimpanan, pengiriman, pengarsipan, pemeliharaan, pendokumentasian, pemusnahan, penyusutan, penyebarluasan, pengeksposan, bahkan bisa berupa pemutarbalikan fakta bagi mereka yang tidak mempunyai etika.
Dengan kemajuan ilmu computer, maka agak mudah untuk mengubah setiap data olahan menjadi suatu sistem informasi. Pada umumnya informasi dapat diartikan sebagai suatu susunan data, yaitu tanda-tanda yang dapat diberi arti berdasarkan cara pengolahannya, dan diusahakan agar bisa menjadi suatu keseluruhan yang rasional, terintegrasi, dan berfungsi secara maksimal.
Informasi merupakan suatu tafsiran data, sehingga setelah diproses akan memiliki makna. Informasi yang baik adalah, informasi yang memiliki nilai dan norma. Hanya saja informasi yang diperlukan oleh seseorang belum tentu perlu bagi kelompok lain karena dapat menjadi tidak baik bagi dirinya atau kelompoknya.
Menurut Gordon B. Davis dan Margrethe H. Olson, informasi umumnya didefinisikan sebagai data yang berguna bagi si penerima informasi. Sehingga, jika ada informasi intimidasi dari pemerintah kepada masyarakatnya seperti pedagang kaki lima, asongan, tukang becak, dan gelandangan tentang isu pengusiran yang tidak manusiawi, maka informasi tersebut bukanlah informasi yang baik.
Informasi pemerintah yang benar, dapat digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam mengurangi ketidakpastian serta mengantisipasi kendala yang diperkirakan akan terjadi. Jadi informasi bukan sekedar data mentah yang asal disampaikan apa adanya. Tetapi harus diproses, diolah, dan disaring mana yang baik, benar dan perlu disampaikan kepada pihak tertentu. Sebagai abdi masyarakat maka para administrator publik hendaknya menjadi pencari informasi dan sumber informasi bagi masyarakatnya.
Demikianlah penjelasan artikel yang berjudul Administrasi Publik Dan Informasi Pemerintahan Sebagai Unsurnya. Semoga bermanfaat.
SELAMAT BELAJAR. . . .
Sumber: Buku Ilmu Administrasi Publik, oleh Inu Kencana Syafiie-Djamaludin Tandjung-Supardan Modeong, Rineka CIPTA (1999)
Halo teman-teman pembaca, pada kesempatan kali ini, Ahli Artikel akan memberikan artikel penjelasan mengenai Administrasi Publik Dan Informasi Pemerintahan Sebagai Unsurnya. Untuk penjelasannya, silahkan baca di bawah ini.
Administrasi Publik Dan Informasi Pemerintahan Sebagai Unsurnya
Dalam kemajuan ilmu pengetahuan yang semakin canggih kita memasuki era globalisasi. Mulai dari globalisasi komunikasi, globalisasi kekuasaan, bahkan sampai dengan globalisasi moda atau gaya sekalipun. Pada masa globalisasi ini, dapat dengan mudah kita temukan bagaimana orang-orang yang hidup di daerah pedalaman bisa dengan mudah menemukan informasi hanya dengan menonton televisi. Uang dengan jumlah milliaran dapat dengan mudah berpindah dari satu negara ke negara lain hanya dengan hitungan detik.
Apabila ada dua negara yang bertikai sehingga terjadi perang urat syaraf, maka sudah bisa dipastikan bahwa masing-masing negara akan berusaha untuk mempengaruhi publik, termasuk membenarkan yang tidak benar maupun sebaliknya. Hal ini dilakukan karena masing-masing negara khawatir akan dilecehkan oleh masyarakatnya sendiri sekaligus masyarakat internasional yang akan memberikan dukungannya.
Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan bahwa dalam era globalisasi ini terjadi imperialisme komunikasi. Siapa saja yang memiliki kekuasaan dalam jaringan komunikasi secara tidak langsung akan terkekspos sebagai orang yang serba benar dalam perilakunya. Kesalahan-kesalahan yang dibuat dimodifikasi sedemikian rupa sehingga terlihat seperti suatu kewajaran. Rasa keingintahuan manusia membuat beberapa orang dikunjungi oleh beberapa pihak yang menginginkan informasi.
Pada kantor-kantor, baik pemerintah ataupun swasta, yang berhubungan dengan bagian informasinya disebut bagian publikasi dan dokumentasi. Informasi terhadap berbagai rekaman peristiwa dapat diberikan setelah kita memiliki dokumentasinya baik berupa rekaman kaset, video, catatan tulisan, foto, berbagai barang peninggalan, dan masih banyak lagi yang lainnya. Setelah itu barulah kita mempublikasikannya sepanjang hal itu diperlukan.
Jadi, informasi berhubungan dengan berbagai proses pengumpulan, penghimpunan, perekaman, pencatatan, pengolahan, pemotretan, pendistribusian, penggandaan, penyimpanan, pengiriman, pengarsipan, pemeliharaan, pendokumentasian, pemusnahan, penyusutan, penyebarluasan, pengeksposan, bahkan bisa berupa pemutarbalikan fakta bagi mereka yang tidak mempunyai etika.
Dengan kemajuan ilmu computer, maka agak mudah untuk mengubah setiap data olahan menjadi suatu sistem informasi. Pada umumnya informasi dapat diartikan sebagai suatu susunan data, yaitu tanda-tanda yang dapat diberi arti berdasarkan cara pengolahannya, dan diusahakan agar bisa menjadi suatu keseluruhan yang rasional, terintegrasi, dan berfungsi secara maksimal.
Informasi merupakan suatu tafsiran data, sehingga setelah diproses akan memiliki makna. Informasi yang baik adalah, informasi yang memiliki nilai dan norma. Hanya saja informasi yang diperlukan oleh seseorang belum tentu perlu bagi kelompok lain karena dapat menjadi tidak baik bagi dirinya atau kelompoknya.
Menurut Gordon B. Davis dan Margrethe H. Olson, informasi umumnya didefinisikan sebagai data yang berguna bagi si penerima informasi. Sehingga, jika ada informasi intimidasi dari pemerintah kepada masyarakatnya seperti pedagang kaki lima, asongan, tukang becak, dan gelandangan tentang isu pengusiran yang tidak manusiawi, maka informasi tersebut bukanlah informasi yang baik.
Informasi pemerintah yang benar, dapat digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam mengurangi ketidakpastian serta mengantisipasi kendala yang diperkirakan akan terjadi. Jadi informasi bukan sekedar data mentah yang asal disampaikan apa adanya. Tetapi harus diproses, diolah, dan disaring mana yang baik, benar dan perlu disampaikan kepada pihak tertentu. Sebagai abdi masyarakat maka para administrator publik hendaknya menjadi pencari informasi dan sumber informasi bagi masyarakatnya.
Demikianlah penjelasan artikel yang berjudul Administrasi Publik Dan Informasi Pemerintahan Sebagai Unsurnya. Semoga bermanfaat.
SELAMAT BELAJAR. . . .
Sumber: Buku Ilmu Administrasi Publik, oleh Inu Kencana Syafiie-Djamaludin Tandjung-Supardan Modeong, Rineka CIPTA (1999)
Gambar tentang Administrasi Publik Dan Informasi Pemerintahan Sebagai Unsurnya |
loading...