loading...
MENGAPA UDARA DI PEGUNUNGAN LEBIH DINGIN?
Pada kesempatan kali ini, ijinkan Ahli Artikel berbagi suatu artikel yang akan memaparkan penjelasan tentang Mengapa Udara Di Pegunungan Lebih Dingin. Ayo, mari membaca artikel ini hingga selesai agar rasa ingin tahu kalian mengenai Mengapa Udara Di Pegunungan Lebih Dingin bisa terpenuhi. Selamat membaca.
Mengapa Udara Di Pegunungan Lebih Dingin
Mengapa Udara Di Pegunungan Lebih Dingin| Lapisan atmosfer itu paling mampat di tempat yang sangat rendah. Makin tinggi tempatnya, maka makin tipis atmosfernya, dan tekanan udara juga akan semakin rendah. Selain itu, makin tinggi tempatnya, maka suhu udara akan semakin rendah karena udara yang lebih tipis kurang mampu menyerap panas yang terpancar. Itulah mengapa jika di daerah pegunungan yang tinggi udaranya terasa lebih dingin. Penurunan suhu udara secara umum yang sering kali disebut laju penurunan atmosfer ini, berbeda-beda menurut garis lintang, waktu hari, dan musim, tetapi rata-rata penurunannya sekitar 6,4 derajat Celsius setiap 1.000 meter.
Jika ada segumpal udara yang naik, udara itu akan memuai dan mendingin dengan laju penurunan yang berbeda dengan udara di sekitarnya dalam suatu proses yang biasa disebut dengan “adiabatik”. Demikianlah, dalam tiang udara yang tetap, udara bagian atas akan lebih dingin daripada udara bagian bawah menurut laju penurunan atmosferik, tetapi kalau segumpal udara naik, maka suhu udara akan turun mengikuti laju penurunan adiabatik.
Lebih Tinggi Berarti Udara Lebih dingin
Radiasi sinar matahari menembus atmosfer dan memanaskan permukaan bumi. Radiasi inframerah dari permukaan ini memanaskan atmosfer di atasnya. Tetapi, selama proses itu, panas menurun sehingga atmosfer atas akan menerima lebih sedikit panas permukaan. Karena atmosfer makin ke atas makin kurang rapat, udara yang naik juga menjadi dingin selagi memuai melalui mekanisme yang disebut pendinginan adiabatik.
Pendinginan Adiabatik.
Bila segumpal udara naik, suhunya akan menurun. Penurunan suhu ini terjadi karena makin ke atas, tekanan udara akan semakin rendah, sehingga menyebabkan udara yang naik tadi akan memuai. Pemuaian membutuhkan energi, dan suhu pun menurun dengan laju 10 derajat Celsius per kilometer. Proses dengan pemindahan energi yang tidak berlangsung diluar batas-batas sistem ini disebut dengan pendinginan adiabatik dan secara lazim biasa disebut dengan laju penurunan adiabatik kering.
Bila telah cukup dingin sehingga mencapai tingkat pengembunan, gumpalan udara tersebut terus naik, tetapi mendinginnya lebih lambat, yaitu 4 derajat hingga 9 derajat Celsius per kilometer. Penurunan suhu ini disebut dengan laju penurunan adiabatik jenuh. Perbedaan dalam laju penurunan bisa dilihat dari suhu antara udara yang jenuh dan udara yang kering, dan itu disebabkan oleh panas yang tersembunyi yang dilepaskan selama proses pengembunan.
Udara mungkin naik karena kenaikan orografik di atas gunung, karena konveksi, gejolak dalam aliran udara, atau karena adanya sistem front (pertemuan udara).
Penghangatan.
Pada perbatasan atas troposfer, yang biasa disebut dengan tropopause, sekitar 11 kilometer tingginya, suhu tidak akan menurun lagi dan mulai naik. Pada lapisan stratosfer, tambahan panas timbul karena lapisan ozon. Ozon menyerap radiasi ultraviolet yang berbahaya dari matahari. Dalam proses itu, energi yang ditimbulkan cahaya ultraviolet akan menghangatkan stratosfer.
Akhir kata, mungkin hanya itu yang bisa Ahli Artikel berikan mengenai pembahasan Mengapa Udara Di Pegunungan Lebih Dingin. Semoga bisa memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi sahabat pembaca.
SELAMAT BELAJAR. . . . .
SUMBER: BUKU CUACA DAN IKLIM-HAMPARAN DUNIA ILMU-TIME LIFE
Gambar tentang mengapa udara di pegunungan lebih dingin |
loading...