loading...
PROSES TERJADINYA ANGIN TORNADO
Ketemu lagi dengan Ahli Artikel, kali ini akan membahas mengenai bagaimana Proses Terjadinya Angin Tornado, silahkan di baca baik-baik di bawah ini penjelasan tentang Proses Terjadinya Angin Tornado.
Proses Terjadinya Angin Tornado
Proses Terjadinya Angin Tornado| Angin tornado merupakan hasil dari badai yang sangat dahsyat, tumbuh dari dua unsur utama dalam empat tahap. Unsur yang pertama timbul bila sebuah front dingin masuk ke dalam suatu massa udara lembab yang hangat. Aliran naik dahsyat yang ditimbulkan, menghasilkan awan cumulonimbus yang berukuran raksasa. Sewaktu lebih banyak udara hangat yang masuk ke dalam awan yang tumbuh itu, terbentuklah aliran ke bawah yang memicu terjadinya angin badai.
Namun, tidak semua badai akan menimbulkan angin tornado. Untuk menimbulkan angin tornado dibutuhkan unsur kedua, yaitu putaran. Bila angin silang yang kuat berhembus melalui awan cumulonimbus itu, maka aliran udara naik tadi dapat berubah menjadi massa udara yang berputar. Pusaran angin ini bahkan menarik lebih banyak udara panas ke dalam awan sehingga menyebabkan udara berputar dengan lebih cepat lagi. Spiral itu makin kencang perputarannya dengan kecepatan yang semakin meningkat seperti pemain sepatu es yang berputar semakin cepat bila ia menarik kedua lengannya. Tidak lama kemudian, dari awan itu jatuhlah suatu awan corong, dengan angin yang kecepatannya bisa mencapai hingga 500 kilometer per jam, siap untuk menghancurkan rumah, mengangkat mobil, atau melemparkan sebuah lemari es seberat 35 kilogram sejauh 5 kilometer. Angin tornado sering kali terjadi di daerah Great Plains Amerika Serikat.
Terbentuknya Angin Tornado
Penjelasan singkat tentang terbentuknya angin tornado, dapat dilihat dari penjelasan di bawah ini:
1. Bila udara dingin dan hangat bertemu, udara yang dingin akan bergerak ke bawah. Aliran udara naik yang hangat membawa uap air ke lapisan atmosfer di bagian atas yang lebih dingin dan terbentuknya awan kumulus.
2. Awan cumulonimbus tumbuh menjadi semakin besar, dan aliran udara yang naik itu menjadi lebih kuat. Lebih banyak udara hangat yang tertarik dan mengubah awan kumulus menjadi awan cumulonimbus yang akan menimbulkan badai. Puncak raksasa yang menjulang ini mencapai lapisan stratosfer yang dingin sehingga udara yang naik tadi menjadi dingin. Pendinginan ini menciptakan aliran kuat udara turun yang membawa hujan atau menciptakan rentetan panjang hujan badai yang disebut jalur badai.
3. Angin silang kuat, yang disebut gunting, memotong awan cumulonimbus. Angin ini menyebabkan aliran naik yang hangat itu berbelok dan berspiral. Suatu putaran lambat terbentuk di dalam awan itu sehingga makin banyak udara hangat tersedot ke dalam badai yang sedang tumbuh. Aliran naik itu semakin kuat dan demikian juga aliran turunnya. Spiral itu menjadi seakin kencang dan berputar semakin cepat sehingga timbul aliran naik berbentuk pusaran yang dapat mencapai kecepatan diatas 100 kilometer per jam.
4. Setelah aliran udara naik berpusar itu terbentuk, sebuah awan corong yang berputar mulai memanjang ke bawah. Sewaktu Angin tornado itu menjadi lebih dahsyat, awan corong tadi tumbuh menjadi semakin besar. Akhirnya, awan corong itu menyentuh tanah dengan kekuatan yang sangat dahsyat. Di dalam badai angin tornado ini, terbentuklah aliran udara turun yang lemah di wilayah yang tekanan udaranya paling rendah. Inilah inti badai itu.
Itulah tadi, penjelasan mengenai Proses Terjadinya Angin Tornado. Semoga para sahabat pembaca bisa mengerti dengan penjelasan artikel tentang Proses Terjadinya Angin Tornado ini. Terima kasih.
SELAMAT BELAJAR. . . . . .
SUMBER: BUKU CUACA DAN IKLIM-HAMPARAN DUNIA ILMU-TIME LIFE
Gambar tentang Proses Terjadinya Angin Tornado |
loading...