loading...
ARUS ENERGI DALAM ALIRAN EKOSISTEM
Baiklah, sudah waktunya Ahli Artikel membagikan artikel yang akan membahas tentang Arus Energi Dalam Aliran Ekosistem. Silahkan di baca, dan di simak baik-baik artikel yang berjudul Arus Energi Dalam Aliran Ekosistem di bawah ini.
Arus Energi Dalam Aliran Ekosistem
Arus Energi Dalam Aliran Ekosistem| Pada pokoknya, kehidupan tergantung pada radiasi sinar matahari. Pernyataan yang umum ini jangan sampai menutupi kenyataannya. Kecuali organisme kimia sintesis yang relatif tidak penting, semua bentuk kehidupan mendapatkan hara organik berenergi tinggi baik langsung maupun tidak langsung dari proses fotosintesa. Tetapi fotosintesa memakai 1/10 x 1 % dari energi matahari yang mencapai permukaan bumi, dan dari pecahan ini (fotosintesa kotor) diperkirakan, bahwa tanaman mengambil 15-50 % (tergantung dari jenisnya) untuk metabolismenya. Sisanya disebut netfotosintesis atau net produktivitas primer. Total net produktivitas primer dari biosfir, diperkirakan sama dengan 6 x 10 pangkat 20 gram kali energi per tahun, membentuk energi dasar bagi kehidupan heterotropis di bumi. Organisme heterotropis (hewan dan beberapa tanaman) memperoleh energi yang dibutuhkan dengan jalan memakan tanaman hijau atau memakan organisme heterotropis yang lain.
Urutan organisme yang dilewati energi dalam suatu komunitas umumnya disebut dengan rantai makanan (food chain). Dalam sebagian besar komunitas nyata terdapat berbagai rantai makanan yang berbeda-beda, ada yang saling mengikat secara bersama-sama sehingga membentuk suatu jaringan makanan (food web). Tidak perduli seberapa panjang rantai makanan, jaringan makanan dimulai dengan organisme autotropis yang merupakan produsen bagi komunitas. Dan setiap rantai makanan berakhir dengan pengurai (decomposer) yaitu organisme pengurai (Bakteri dan Jamur) yang melepaskan bahan sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Hubungan antara pengurai sangat beragam. Produsen bisa mati dan berfungsi langsung oleh pengurai, tanpa hubungan perantara. Produsen dapat dimakan oleh konsumen primer (herbivora). Sebaliknya, mereka juga dapat diaktifkan oleh pengurai langsung atau dimakan oleh konsumen sekunder (karnivora), parasit atau “scavenger”.
Ahli-ahli ekologi, membicarakan tingkat urutan makanan dalam rantai makanan dari suatu komunitas, yang disebut tingkat tropis. Jadi semua produsen bersama-sama membentuk tingkat tropis pertama, konsumen primer (herbivora) membentuk tingkat tropis kedua, karnivora yang memakan herbivora membentuk tingkat tropis ketiga dan seterusnya. Spesies yang terdiri dari masing-masing tingkat tropis berbeda antara komunitas satu dengan yang lain, tetapi umumnya mempunyai pola yang sama. Pada setiap urutan tingkat tropis terjadi kehilangan energi dari sistem tersebut. Kehilangan ini dapat diketahui dari hukum II Termodinamika yang mengatakan bahwa setiap perubahan energi menimbulkan hilangnya energi yang dipakai. Karena kehilangan yang tak bisa dihindari ini, jumlah total energi pada tiap tingkat tropis akan lebih rendah daripada tingkat sebelumnya. Pada herbivora dalam suatu komunitas terdapat sedikit energi daripada tanaman pada komunitas yang sama dan energi pada karnivora lebih sedikit daripada herbivora, dan seterusnya. Jadi, distribusi energi dalam suatu komunitas dapat dimisalkan seperti piramida dengan tingkatan tropis (produsen) pada dasar dan tingkatan tropis konsumen berada pada puncaknya.
Piramida permisalan distribusi energi dalam suatu komunitas yang diutarakan diatas adalah hasil dari hukum fisika, jadi sudah menjadi ciri dari semua ekosistem. Walaupun sifat-sifat ekosistem yang lain dapat juga membentuk model piramida karena berhubungan dengan arus energi melalui sistem, tetapi bukan merupakan hasil hukum fisika, sebagian seringkali menyimpang dari modelnya. Salah satu contohnya adalah piramida biomassa.
Pada umumnya, penurunan energi pada setiap tingkatan tropis berurutan, berarti hanya ada sedikit biomassa pada suatu komunitas tertentu. Ukuran, tingkat pertumbuhan dan lamanya hidup spesies pada berbagai tingkat tropis suatu komunitas penting dalam menentukan apakah model piramida itu sesuai atau tidak untuk biomassa dari komunitas tersebut. Jadi, pada komunitas air tertentu dimana produsennya adalah alga kecil dengan tingkat metabolisme dan reproduksi, maka biomassa konsumen lebih besar daripada biomassa produsen pada suatu tingkat tertentu, tetapi total massa semua alga yang hidup selama 1 tahun akan lebih besar daripada total massa konsumen yang hidup pada tahun tersebut.
Hubungan antara organisme pada berbagai tingkatan tropis, berpengaruh terhadap ukuran organisme. Jadi karnivora lebih besar dan kuat daripada herbivora sebagai mangsanya. Dan karnivora sekunder seringkali lebih besar daripada karnivora primer yang dimakannya. Sekarang, karena kecendrungan total biomassa menurun pada tingkatan tropis berurutan, bila ukurannya bertambah pada tingkatan berikutnya, maka jumlah individunya makin berkurang pada setiap tingkatan (kecuali pada tingkatan pengurai). Akibatnya, beberapa komunitas mempunyai piramida jumlah, di mana individu herbivora lebih sedikit daripada individu herbivora.
Tetapi ada juga komunitas yang tidak mempunyai piramida jumlah. Misalnya serangga yang makan tanaman, jauh lebih rendah daripada tanaman yang menjadi makanannya, dan individu serangga konsumen jauh lebih rendah daripada tanaman walaupun biomassanya lebih rendah. Rantai makanan yang mengandung parasit cenderung mempunyai hubungan sebaliknya, karena parasit kecil biasanya lebih banyak daripada inangnya.
Beberapa uraian diatas merupakan bagian dari penjelasan artikel yang berjudul Arus Energi Dalam Aliran Ekosistem. Mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi para pembaca sekalian.
SELAMAT BELAJAR. . . .
SUMBER ARTIKEL ARUS ENERGI DALAM ALIRAN EKOSISTEM:
- BUKU PENGANTAR EKOLOGI - Ir. Suwasono Heddy MS, Drs. Sutiman B. Soemitro, Ir. Sardjono Soekartomo - CV. Rajawali - Jakarta - 1986
Gambar tentang Arus Energi Dalam Aliran Ekosistem |
loading...