loading...
TEKNIK DAN METODE PENGUKURAN KINERJA
Nah, saat ini giliran pembahasan tentang artikel yang berjudul tentang Teknik Dan Metode Pengukuran Kinerja. Penjelasan lengkap tentang artikel yang berjudul Teknik Dan Metode Pengukuran Kinerja ini bisa anda baca di bawah ini.
Teknik Dan Metode Pengukuran Kinerja
Teknik Dan Metode Pengukuran Kinerja| Seperangkat pengukuran yang seimbang membantu perubahan yang terjadi dalam organisasi karena akan mencakup semua aspek kegiatan seperti perkembangan masyarakat, perkembangan produksi, manufacturing, pemasaran dan kepuasan pihak-pihak yang berkepentingan. Namun demikian, perubahan menyeluruh atas pengukuran kinerja bukanlah merupakan suatu kegiatan yang ingin dilakukan sebagian besar organisasi. Jika kita tidak merubah pengukuran kinerja, kita mungkin membuat perubahan yang hampir tidak mungkin untuk dicapai. Contohnya, situasi perusahaan manufacturing yang ingin mengurangi persediaan melalui penggunaan jadwal produksi Just In Time (JIT). Apabila perusahaan menerapkan strategi ini secara kontinu untuk mengukur penyerapan overhead, pengukuran akan melaporkan bahwa pabrik harus memperhatikan persediaan selama periode slack. Singkatnya, pengukuran ini keluar dari jalur dengan sistem manufacturing modern seperti JIT dan sebaiknya ditinjau kembali.
Tidak ada satupun pengukuran yang dapat memenuhi seluruh keinginan bagian dari organisasi, hanya seperangkat ukuran yang seimbang yang dapat menceritakan secara lengkap apa yang terjadi dalam organisasi. Seperangkat ukuran yang seimbang termasuk pengukuran kinerja lintas sektoral seperti: keuangan, non-keuangan: biaya, non-biaya: internal, eksternal: proses , hasil. Dalam hal ini keseimbangan hanya dapat didefinisikan dalam hubungannya dengan strategi tertentu perusahan dan rantai nilai (contohnya proses kunci). Oleh karena itu, kompetitor yang mempunyai kegiatan yang sama pun tidak akan memiliki seperangkat ukuran yang sama.
Pengukuran adalah penggunaan angka-angka pada objek atau peristiwa menurut aturan tertentu.
Skala pengukuran dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu nominal, ordinal, interval, dan rasio.
Penjelasan mengenai empat skala pengukuran di atas bisa anda lihat di bawah ini:
Skala Nominal
Pengukuran skala nominal merupakan skala pengukuran yang paling rendah tingkatnya karena dengan skala ini obyek pengukuran hanya dapat dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri yang sama, yang berbeda dengan kelompok lain. Kelompok-kelompok atau golongan tidak dibedakan berdasarkan tingkatan, yaitu bahwa kelompok yang satu tidak dapat dikatakan lebih tinggi atau lebih rendah tingkatnya daripada kelompok yang lain, tapi hanya sekedar berbeda. Kalaupun kelompok-kelompok klasifikasi akan diberi angka, maka angka-angka ini hanya sebagai nomor pembeda sehingga untuk angka-angka ini tidak dapat dilakukan perhitungan-perhitungan matematik.
Skala Ordinal
Pengukuran skala ordinal ini lebih tinggi tingkatnya atau lebih baik dari pada skala nominal karena selain mempunyai ciri-ciri yang sama dengan skala nominal, yaitu dapat menggolongkan obyek dalam golongan-golongan yang berbeda, skala ordinal mempunyai kelebihan dari skala nominal, yaitu bahwa golongan-golongan atau klasifikasi dalam skala ordinal dapat dibedakan tingkatnya. Ini berarti bahwa suatu golongan diketahui lebih tinggi atau lebih rendah dari pada golongan lain.
Apabila angka-angka digunakan dalam penggolongan, maka angka-angka ini hanya menunjukkan perbedaan tingkatan tanpa mengetahui jarak antara tingkatan. Obyek yang tingkatnya lebih tinggi dapat diberi simbol dengan angka besar atau kecil asal konsisten.
Skala Interval
Pengukuran skala ini selain memiliki ciri yang sama dengan skala ordinal, yaitu dapat membedakan objek kedalam golongan-golongan yang berjenjang, kelebihan yang dimilikinya adalah bahwa skala interval mempunyai unit pengukuran yang sama sehingga jarak antara satu titik dengan titik yang lain, atau antara satu golongan dengan golongan yang lain, dapat diketahui. Akan tetapi skala interval tidak memiliki titik nol yang sebenarnya. Ini berarti bahwa apabila suatu objek berada pada titik nol dari skala interval, tidak berarti bahwa gejala atau sifat yang diukur tidak ada sama sekali. Contohnya, dengan skala thermometer, es yang menurut termometer berada pada titik nol derajat celcius tidak berarti bahwa es tersebut tidak memiliki kadar panas sama sekali.
Skala Rasio
Pengukuran skala rasio ini merupakan skala yang tertinggi tingkatannya karena selain mempunyai kesamaan dengan skala interval, yang berarti juga mempunyai semua ciri yang dimiliki oleh semua skala dibawahnya, skala rasio mempunyai titik nol yang sebenarnya. Ini berarti bahwa apabila suatu objek diukur dengan skala rasio dan berada pada titik nol, maka gejala atau sifat yang diukur benar-benar tidak ada. Contoh lainnya adalah rasio antara output dengan input yang diperlukan atau rasio antara tingkat kematian ibu hamil dengan jumlah dokter kandungan.
Demikianlah artikel mengenai Teknik Dan Metode Pengukuran Kinerja. Semoga bisa memberikan manfaat bagi para pembaca setia Ahli Artikel.
SELAMAT BELAJAR. . . .
SUMBER: BUKU PENGUKURAN KINERJA - 2000
Gambar tentang Teknik Dan Metode Pengukuran Kinerja |
loading...