loading...
DINDING SEL TUMBUHAN TINGGI: DINDING PRIMER DAN SEKUNDER.
Ok. Kembali lagi dengan Ahli Artikel yang senantiasa memberikan artikel yang akan menemani kalian dalam proses menambah ilmu pengetahuan dan wawasan. Artikel kali ini berjudul tenteng Dinding Sel Tumbuhan Tinggi: Dinding Primer Dan Sekunder. Untuk penjelasan yang lebih lengkapnya, silahkan langsung di baca artikel yang berjudul Dinding Sel Tumbuhan Tinggi: Dinding Primer Dan Sekunder di bawah ini.
Dinding Sel Tumbuhan Tinggi: Dinding Primer Dan Sekunder
Dinding Primer Dan Sekunder| Dinding sel itu berlapis-lapis atau berbentuk lembaran-lembaran. Dan dinding sel itu dibedakan menjadi dinding primer dan dinding sekunder. Dinding primer strukturnya khas dengan mikrofibril yang berbeda didalam matriks nonkristalin. Fungsinya berkenaan dengan fleksibelitas dan ekstensibelitas protoplas. Dinding primer memiliki kandungan hemiselulosa yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan selulosanya. Di dalam dinding primer juga terdapat substansi pektat. Terbentuknya dinding primer setelah terjadinya pembentukan lamella tengah.
Berbeda dengan dinding primer, dinding sekunder ditandai oleh adanya struktur yang khas berupa mikrofibril yang tersusun secara parallel dan rapi untuk setiap lapisnya, kaku, dan non ekstensibel. Kandungan hemiselulosanya lebih rendah dibandingkan dengan hemiselulosa yang terdapat pada dinding primer. Penyusun utama dinding sekunder adalah selulosa.
Dinding sekunder adalah struktur multilapis terdiri atas tiga lapisan S1, S2, dan S3. Mikrofibril-mikrofibril ini tersusun parallel yang arahnya berbeda-beda untuk setiap lapisnya. Tidak semua lapisan S1, S2, dan S3 ini ada pada setiap dinding sekunder tanaman. Sebagai contoh lapisan S2 paling banyak dijumpai pada sel-sel kayu, yang mendominasi semua struktur dinding sel tumbuhan. Dinding sekunder sering didominasi oleh lignin dan hemiselulosa. Baik dinding primer maupun dinding sekunder, keduanya berfungsi sebagai penguat. Dinding primer terdapat pada jaringan yang masih muda saja atau jaringan pada titik tumbuh. Kalau dinding sekunder telah terbentuk maka dinding primer akan kehilangan ekstensibilitasnya. Hasil studi terhadap dinding primer tanaman “sycamore” ditemukan adanya tiga bentuk polisakarida nonselulosa, yaitu Rhamnogalakturoanan, xiloglukan, dan arabinogalaktan.
Peter Albersheim dkk, membuat suatu model dinding sel yang menggambarkan adanya hubungan antara selulosa dan nonselulosa tersebut. Pada model itu antara dua mikrofibril selulosa dihubungkan oleh jembatan polisakarida. Tiap-tiap mikrofibril tersusun dari 40 rantai selulosa. Molekul xiloglukan bertindak sebagai pelapis mikrofibril selulosa tersebut. Sedangkan polisakarida rhamnogalakturoanan mengambil posisi sejajar dengan mikrofibril selulosa, walaupun antara keduanya tetap ada jarak, dan dihubungkan dengan jembatan arabinogalaktan. Jadi, arabinogalaktan merupakan jembatan yang menghubungkan dua unit mikrofibril sehingga keduanya bersatu atau bersambungan. Pada model ini selulosa digabungkan dengan xiloglukan melalui ikatan hydrogen, tetapi dengan polisakarida lain melalui ikatan glikosidik kovalen.
Demikianlah artikel yang menjelaskan tentang Dinding Sel Tumbuhan Tinggi: Dinding Primer Dan Sekunder. Semoga bermanfaat. . .
SELAMAT BELAJAR. . . . .
SUMBER ARTIKEL DINDING SEL TUMBUHAN TINGGI: DINDING PRIMER DAN SEKUNDER:
- BUKU BIOLOGI SEL - SUMADI - ADITYA MARIANTI - GRAHA ILMU - 2007
Gambar tentang SEL TUMBUHAN TINGGI: DINDING PRIMER DAN SEKUNDER |
loading...