loading...
HUBUNGAN ANTAR SEL
Apa kabar teman-teman. Ahli Artikel kembali lagi dengan membawakan artikel yang berjudul Hubungan Antar Sel. Mari, langsung saja yuk kita baca penjelasan artikel yang berjudul Hubungan Antar Sel di bawah ini.
Hubungan Antar Sel
Hubungan Antar Sel| Sel itu bertetangga antara sel satu dengan sel yang lainnya, karena itulah sel-sel perlu mengadakan hubungan antara sel. Membran plasma di bagian yang mengadakan hubungan, menunjukkan struktur yang khas. Ada tiga bentuk hubungan antar sel yaitu tight junction, gap junction, dan adhering junction (desmosom). Penjelasan mengenai ketiga Hubungan Antar Sel itu akan di bawah di bawah ini.
1. Tight Junction
Tight Junction seringkali disebut dengan hubungan penyumbat atau hubungan rapat. Di bagian tertentu dari membran yang berdampingan mengadakan fusi. Hubungan antar sel jenis ini terbagi atas dua bentuk. Pertama, bentuk sumbat yang terdiri atas sederetan protein transmembran yang saling berikatan dari yang berdampingan. Kedua, di tempat perhubungan, belahan ekstrasitoplasmik membran dari dua sel yang berseblahan bersatu membentuk lembaran sinambung. Di pusat pertautan, fosfolipid belahan ekstrasitoplasmik membentuk misel. Misel ini bisa dengan protein atau tanpa protein. Hubungan sumbat antara sel-sel epithelium mencegah perpindahan molekul protein integral dan zat-zat kimia yang berada di sebelah lapisan epithelium.
2. Gap Junction
Hubungan sel jenis ini disebut juga dengan pertautan penghubung. Dengan pertautan ini dimungkinkan lewatnya zat-zat kimia tertentu atau isyarat elektrik dari sel yang satu ke sel di sebelahnya. Pada mikrograf elektron, hasil teknik pengelupasan beku terlihat bahwa gap junction berbentuk diskus, dengan diameter saluran yang bervariasi, yang paling lebar berukuram 1 nm. Dalam gap junction dapat dilihat adanya zaroh-zaroh homogen berukuran 6-8 nm berbentuk bangunan heksagonal. Pusat heksagon merupakan saluran sempit dengan diameter 2 nm. Jarak antara pusat heksagon yang satu ke yang lain berkisar antara 9-10 nm. Unit heksagonal ini disebut konekson, tersusun dari 6 buah protein, yang masing-masing disebut koneksin.
Gap junction berperan sebagai perekat antar sel, dan sebagai penghubung langsung antar sel. Pertautan ini berperan sebagai jalan permeabelitas dari berbagai jenis molekul antara sel-sel yang bersebelahan. Molekul-molekul dengan BM sampai 1.000 dalton, dapat dengan mudah melewatinya. Hal ini memungkinkan penyebaran ion-ion, gula, asam amino, nukleotida, vitamin, hormon, dan sebagainya.
Pada tumbuhan, hubungan semacam ini dilakukan lewat saluran terbuka yang diameternya antara 20-40 nm, yang disebut plasmodesmata. Di tengah-tengah plasmodesmata terdapat saluran lagi yang lebih sempit disebut desmotubula, yang merupakan kelanjutan dari retikulum endoplasma. Di sekeliling desmotubula terdapat sitosol dari sel-sel yang berdampingan.
3. Adhering Junction (Desmosom)
Pertautan ini disebut juga desmosom atau pertautan penambat. Pertautan ini paling banyak dijumpai di jaringan-jaringan yang banyak mendapatkan tekanan mekanis kuat, seperti jaringan otot jantung, epithelium kulit, dan leher rahim. Desmosom merupakan tipe hubungan yang fungsi utamanya adalah untuk melekatkan (adhesi) antara sel yang satu dengan sel lainnya. Ada tiga bentuk desmosom, yakni belt desmosom, spot desmosom, dan hemi desmosom, dan ketiganya akan diuraikan di bawah ini:
a. Belt Desmosom
Belt desmosom lebih dikenal dengan desmosom pending. Pada setiap sel, di daerah desmosom pending terdapat pita berkas filamen aktin yang mengelilingi sel tepat di bawah membran plasma dan pertautan sumbat (tight junction). Berkas filamen aktin ini berhubungan dengan jarring-jaring terminal (terminal web), yang juga terdiri dari filamen aktin. Dari jarring-jaring ini juga keluar berkas filamen aktin ke arah mikrovili. Selain itu berkas vilamen aktin juga berikatan dengan protein pengikat intrasel yang berikatan dengan glikoprotein membran. Dengan demikian sel-sel jaringan epithelium akan saling berikatan dengan erat.
b. Spot Desmosom
Spot desmosom disebut juga desmosom bercak. Desmosom ini berbentuk kancing baju dan merupakan titik persentuhan antara dua buah sel yang berseblahan. Kedua membran saling bersinggungan, tetapi masih tetap ada jarak sekitar 30 nm. Pengamatan dengan mikrograf elektron, tampak adanya filamen berukuran sekitar 10 nm, keluar dari permukaan membran sitoplasmik. Filamen ini disebut tonofilamen yang berperan sebagai penyangga, dan berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya. Ruang antar sel di daerah desmosom berisi cairan yang berfungsi sebagai perekat, dan disebut sebagai sentral stratum. Keping sitoplasma dari kedua sel yang berdampingan dihubungkan oleh transmembran penghubung lewat sentral stratum. Adanya ikatan tersebut menyebabkan tekanan yang dialami oleh sebuah sel di dalam jaringan epithelium dapat diteruskan ke sel lainnya.
c. Hemidesmosom
Hemidesmosom hanya merupakan setengah desmosom saja. Pertautan ini tidak menambatkan membran plasma dari sel-sel yang berdampingan, tetapi merekatkan permukaan basal sel epithelium ke lamina basal atau matriks ekstrasel.
Nah, mungkin hanya sampai situlah pemaparan yang bisa diberikan terkait artikel yang berjudul Hubungan Antar Sel. Terima kasih sudah membaca. . .
SELAMAT BELAJAR. . . .
SUMBER ARTIKEL HUBUNGAN ANTAR SEL:
- BUKU BIOLOGI SEL - SUMADI - ADITYA MARIANTI - GRAHA ILMU - 2007
Gambar tentang Hubungan Antar Sel |
loading...