loading...
PENGERTIAN PENGUKURAN KINERJA MENURUT PARA AHLI
Nah, kali ini, Ahli Artikel akan memberikan sebuah artikel yang akan menjelaskan tentang Pengertian Pengukuran Kinerja Menurut Para Ahli. Mari, kita simak sama-sama artikel yang berjudul Pengertian Pengukuran Kinerja Menurut Para Ahli di bawah ini.
Pengertian Pengukuran Kinerja Menurut Para Ahli
Pengertian Pengukuran Kinerja Menurut Para Ahli| Sebagai suatu alat manajemen, untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas, penerapan pengukuran kinerja pada suatu organisasi menjadi suatu keharusan. Untuk itu, mari kita perhatikan beberapa penjelasan para ahli mengenai pengertian pengukuran kinerja di bawah ini:
- Menurut Larry D Stout dalam Performance Measurement Guide memberikan pendapatnya mengenai pengertian pengukuran kinerja yaitu, suatu proses mencatat dan mengukur pencapaian pelaksanaan kegiatan dalam arah pencapaian misi (mission accomplished) melalui hasil-hasil yang ditampilkan berupa produk, jasa, ataupun suatu proses.
- James B. Whittaker dalam Government Performance and Result Act, A Mandate for strategic Planning and Performance Measurement mengatakan bahwa, pengertian pengukuran kinerja adalah suatu alat manajemen untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas.
- Reference Guide, Province of Albert Canada, menyatakan bahwa pengertian pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang telah dicapai dibandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Lebih lanjut lagi, dalam tujuan untuk memahami lebih mendalam mengenai pengertian pengukuran kinerja, Robert Simons dalam bukunya “Performance Measurement and Control System for Implementing Strategy” menyatakan bahwa Performance Measurement Systems membantu manajer dalam memonitor (tracking) implementasi strategi bisnis dengan cara membandingkan antara hasil aktual dengan sasaran dan tujuan strategis. Sistem pengukuran kinerja biasanya terdiri atas metode sistematis dalam penetapan sasaran dan tujuan dan pelaporan periodik yang mengindikasikan realisasi atas pencapaian sasaran dan tujuan.
Sedangkan Eckel et.al menyatakan bahwa kerangka kerja pengukuran kinerja adalah sebagai berikut:
a. Membangun kebijakan korporasi termasuk sasaran-sasaran umum
b. Menciptakan ukuran kinerja
c. Menciptakan sistem untuk pengumpulan dan melaporkan informasi
d. Menerapkan program pemantauan, menciptakan dan menerapkan tanggapan-tanggapan korporasi terhadap hasil kinerja.
Pengukuran kinerja dalam pemerintahan bukanlah suatu aktivitas yang baru. Setiap departemen, satuan kerja, dan unit pelaksana tugas, telah diprogramkan untuk mengumpulkan informasi dalam bentuk laporan berkala atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi. Namun, pelaporan ini lebih terfokus kepada input (masukan) saja.
Informasi atas input dan output dari pelaporan tersebut bukannya tidak penting. Akan tetapi melalui pengukuran kinerja, focus pelaporan bergeser dari besarnya jumlah sumber daya yang dialokasikan ke hasil yang dicapai dari penggunaan sumber daya tersebut.
Pengukuran kinerja tentunya tidak lepas dari pengaruh tingkatan dalam struktur organisasi. Sebagai pemakai (users) atas informasi yang dihasilkan dari pengukuran kinerja, pimpinan instansi pemerintah tingkat atas tertentu, berbeda kebutuhan informasinya dibandingkan dengan pimpinan pada tingkatan menengah maupun bawah. Tingkat atas dari struktur suatu organisasi memerlukan kualitas informasi kinerja dengan karakteristik sebagai berikut:
- Informasi kinerja sifatnya lebih teragregasi.
- Data atau informasi kinerja tidak hanya bersifat kuantitatif seperti input dan output, tetapi juga yang bersifat kualitatif, misalnya informasi mengenai outcome dan impact dari program instansi.
- Informasi kinerja yang bersifat real time
Sedangkan untuk pimpinan di tingkat bawah, kebutuhan informasi kinerja biasanya tidak teragregasi, bersifat lebih kuantitatif, dan dengan frekuensi yang lebih sering. Oleh karena itu, desain dari suatu sistem pengukuran kinerja harus memperhatikan struktur organisasi dan kebutuhan informasi kinerja pimpinan instansi.
Pengukuran kinerja dalam pengertian transformasi dan reformasi dapat dilihat dari sudut konteks, isi, dan proses. Jika dilihat dari konteks, berarti fungsi pengukuran kinerja dalam memberikan umpan balik (feedback) maupun umpan depan (feedforward) baik melalui pemantauan, evaluasi, review maupun teknik, dan metode pengukuran kinerja. Dengan demikian, pengukuran kinerja secara benar (efektif) harus memenuhi kedua persyaratan diatas.
Demikianlah penjelasan artikel yang membahas tentang Pengertian Pengukuran Kinerja Menurut Para Ahli. Semoga bisa menambah wawasan para pembaca semua.
SELAMAT BELAJAR. . . .
SUMBER: BUKU PENGUKURAN KINERJA - 2000
Gambar tentang Pengertian Pengukuran Kinerja Menurut Para Ahli |
loading...