loading...
KISAH NABI LUTH AS
Di kesempatan yang baik ini, ijinkan Ahli Artikel untuk berbagi mengenai suatu artikel yang berjudul Kisah Nabi Luth As. Untuk lebih mengenal sosok Nabi Luth As, telah dipaparkan beberapa kisah beserta firman Allah yang terkandung dalam Al Qur’an terkait Kisah Nabi Luth As yang bisa anda baca di bawah ini.
Kisah Nabi Luth As
Kisah Nabi Luth As| Nabi Luth As adalah anak saudara laki-laki Nabi Ibrahim As. Nabi Luth As pindah bersama Nabi Ibrahim dari negeri Babil menuju negeri Syam (Kan’an = Palestina).Tetapi tak lama kemudian desakan penghidupan memaksa kedua Nabi ini berpisah. Nabi Luth As lalu menetap di sebuah dusun yang bernama Sadum, masih dalam wilayah Palestina juga.
Beliau diutus Allah SWT ke negeri Sadum yang penduduknya sangat durhaka kepada Allah. Mereka adalah bangsa yang tidak tahu malu, mereka termasuk bangsa yang senantiasa bergelimpangan dengan kejahatan, perampokan, pembunuhan teman sendiri, menganiaya sesame manusia, sehingga tidak seorangpun yang dapat lalu lalang di wilayah itu, karena takut dirampok.
Jika mereka diberi nasihat dan ditakut-takuti dengan siksaan Allah, mereka menjawab: “Datangkanlah siksaan Allah itu, hai Luth, jika sekiranya engkau adalah orang yang benar.”
Sebagaimana firman Allah dalam Al Qur’an surah Al Ankabut ayat 28-29:
“Kami utus Nabi Luth, yaitu ketika ia berkata kepada kaumnya: “ Sesungguhnya kamu memperbuat suatu yang jahat (keji) yang belum pernah diperbuat oleh seorang juga di antara isi alam ini.”
“Sesungguhnya kamu bersetubuh dengan laki-laki dan menyamun di tengah jalan raya serta kamu memlakukan barang yang mungkar (haram) di tempat perhimpunanmu. “ Maka tak ada jawaban kaumnya selain berkata: Datangkanlah siksaan Allah itu jika kamu benar.”
Setelah mendengar ejekan dari mereka, Nabi Luth As berdoa kepada Tuhan, sebagaimana yang telah disebutkan dalam Al Qur’an surah Al Ankabut ayat 30, yaitu:
“Berkata Luth: Oh, Tuhanku, berilah pertolongan kepadaku untuk melawan kaum yang berbuat bencana ini.”
Doa Nabi Luth As ini dikabulkan Tuhan, diutuslah beberapa malaikat untuk menurunkan azab terhadap kaum Nabi Luth As yang durhaka dan mengingkari Allah SWT. Ketika kabar tentang akan diturunkan azab di negeri Nabi Luth As kepada Nabi Ibrahim As, karena penduduknya selalu durhaka dan berbuat maksiat, maka terperanjatlah Nabi Ibrahim seraya berkata: “Ya, Tuhan, di dalam negeri itu ada Nabi Luth, bagaimana ia jika negerinya dirusak?”
Hal ini senada dengan yang terkandung dalam Al Qur’an surah Al Ankabut ayat 32, yaitu:
“Berkata Nabi Ibrahim: Dalam negeri itu ada Nabi Luth, bagaimanakah kamu akan merusaknya? Jawab malaikat itu: “Kami lebih mengetahui siapa yang di dalam negeri itu dan akan kami selamatkan Luth itu beserta ahlinya, kecuali isterinya, maka ia itu adalah termasuk golongan orang-orang yang mendapat siksaan.”
Sebelum negeri Nabi Luth As akan dimusnahkan, datanglah malaikat yang berubah wujud menjadi manusia laki-laki yang amat sangat gagah ke rumah Nabi Luth As, maka Nabi Luth As pun merasa gundah karena takut jika tamu-tamunya itu dirampas oleh kaumnya, sedangkan Nabi Luth As sendiri belum mengetahui kalau mereka itu adalah malaikat yang diutus oleh Allah.
Kekhawatiran Nabi Luth As ternyata benar, karena tiba-tiba saja datanglah kaum Nabi Luth As ke rumah Nabi Luth As seraya berkata: “ Berikanlah tamu itu kepada kami supaya kami kawini.”
Jawab Nabi Luth As: “Janganlah kamu minta tamu-tamuku itu, dan jika kamu menginginkan isteri, biarlah akan saya carikan wanita-wanita yang cantik dan halal bagimu untuk dikawini, dan mengapa kamu sekalian tidak seorangpun yang berakal?”
Mereka menjawab: “Hai Luth! Kamu sudah tahu tentang aku, bahwa aku tak suka kepada perempuan”.
Hal ini senada dengan Al Qur’an surah Al Ankabut ayat 33, yang berbunyi:
“Tatkala datang utusan-utusan Kami itu (malaikat) kepada Nabi Luth, lalu Nabi Luth merasa gusar, karena kedatangan mereka. Kemudian berkata malaikat: “Janganlah engkau takut dan susah. Kami akan melepaskan engkau beserta ahli engkau, kecuali isteri engkau, maka adalah ia masuk golongan orang-orang yang disiksa.”
Sungguh Allah Swt memperlihatkan bekas-bekas tentang peristiwa kejadian ini sebagai contoh teladan bagi mereka yang memikirkan. Firman Allah dalam Al Qur’an surah Hud ayat 81:
“Ketika malaikat melihat Luth dalam kesusahan lalu mereka berkata: “Hai Luth! Sesungguhnya kami diutus Tuhan kemari, untuk menjagamu dari kejahatan mereka, maka keluarlah dari negeri ini pada malam hari beserta ahlimu, dan janganlah seorang pun diantara kamu melihat kebelakang. Kamu semua akan selamat, kecuali isterimu sendiri. Ia akan ditimpa siksaan, sedang azab itu datangnya waktu subuh. Bukankah subuh itu sudah dekat.”
Dengan perintah tersebut yang jelas datangnya dari Tuhan, maka keluarlah Nabi Luth beserta ahlinya yaitu orang-orang yang taat dan beriman kepada Allah SWT. Kemudian tidak beberapa lama kemudian, datanglah siksaan Tuhan sebagaimana disebutkan dalam Al Qur’an surah hud ayat 82:
“Tatkala datang perintah Kami, kami jadikan yang tinggi menjadi rendah, dan Kami jatuhkan batu dari tanah yang keras di atasnya berturut-turut.”
Al Qur’an surah hud ayat 83:
“Lagi diberi tanda pada sisi Tuhan engkau. Tiadalah siksa itu terjadi, kecuali untuk orang yang aniaya.”
Demikianlah negeri Nabi Luth As dihancurkan oleh Allah SWT, dan sebelum negeri dihancurkan, maka Nabi Luth As dan kaumnya yang beriman diberitahukan lebih dahulu untuk keluar dari negeri itu, agar terhindar dari azab Allah SWT.
Itulah tadi akhir dari pemaparan artikel yang berjudul Kisah Nabi Luth As. Semoga bisa menambah pemahaman para pembaca mengenai Nabi Luth As yang bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita.
SELAMAT BELAJAR. . . .
SUMBER: BUKU RIWAYAT 25 NABI & RASUL - Drs. MOH. RIFAI - 1976
Gambar tentang Kisah Nabi Luth As |
loading...