loading...
KONTROL BIOLOGIS DALAM EKOSISTEM
Kali ini, Ahli Artikel akan memberikan pemaparan mengenai artikel yang berjudul Kontrol Biologis Dalam Ekosistem. Silahkan langsung di baca yah guys artikel yang berjudul Kontrol Biologis Dalam Ekosistem di bawah ini.
Kontrol Biologis Dalam Ekosistem
Kontrol Biologis Dalam Ekosistem| Populasi spesies di dalam suatu komunitas tidak pernah tetap. Jumlah individu dalam populasi akan bertambah atau berkurang sesuai dengan keadaan lingkungan di sekitarnya. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi jumlah populasi dalam komunitas biotik. Selain faktor-faktor lingkungan yang tercipta sebagai akibat campur tangan manusia. Tidak hanya itu, alam juga turut mengatur pertumbuhan populasi organisme dalam suatu ekosistem.
Dalam suatu ekosistem, interaksi dan interpendensi antar organisme hidup atau antara organisme hidup dengan lingkungan abiotiknya ternyata menimbulkan batasan bagi pertumbuhan populasi spesies yang hidup dalam ekosistem yang bersangkutan. “Potensial biotis” atau kemampuan suatu spesies untuk menambah jumlah populasinya, pada fase-fase tertentu selalu akan mengalami hambatan oleh berbagai macam “Enviromental resistence” yang berupa:
- Predasi
- Iklim
- Penyakit
- Kompetisi
- Kelaparan
- Dll
Ciri khas bentuk kurva pertumbuhan populasi apabila suatu spesies organisme menempati habitat baru, berbentuk “sigmoid”. Mula-mula pertumbuhan populasinya lambat, karena yang bersangkutan masih dalam tahap reproduksi awal. Setelah itu, pertumbuhannya akan mengalami percepatan secara eksponensial. Oleh berbagai macam sebab, pertumbuhan ini kemudian berhenti dan bahkan akan menyebabkan jumlah populasinya menurun. Penyebabnya adalah:
- Parasitisme, predasi, kompetisi dengan spesies lain.
- Habitat yang cocok untuk pertumbuhannya sudah dicakup oleh spesies lain.
- Keterbatasan makanan.
Pada akhirnya, pertumbuhan populasi dalam suatu ekosistem akan mencapai keseimbangan. Di sini fluktuasi jumlah individu akan berkisar pada tingkat “Daya Dukung”.
Dalam suatu ekosistem, besarnya populasi predator (hewan-hewan pemangsa), merupakan faktor yang sangat mempengaruhi laju pertumbuhan populasi organisme yang dimangsa (prey). Namun sebaliknya, jumlah populasi prey di dalam suatu ekosistem juga sangat mempengaruhi jumlah populasi predator, karena prey adalah satu-satunya sumber makanan bagi predator-predator.
Sikronisasi fluktuasi jumlah organisme predator dengan prey akan terjadi terus-menerus dari musim ke musim dan dari tahun ke tahun selama ekosistem yang bersangkutan relatif stabil. Fluktuasinya akan berkisar pada tingkat daya dukung.
Kontrol biologis selain bersifat kuantitatif yaitu berupa kontrol terhadap pertumbuhan populasi organisme, juga bersifat kualitatif yang berwujud sebagai “Seleksi Alam”.
Perubahan lingkungan tempat kehidupan organisme sering berakibat fatal terhadap kelangsungan hidup spesies organisme yang bersangkutan. Namun demikian tidak mesti kefatalan ini menyebabkan kepunahan. Sebab di antara individu dalam populasi spesies yang bersangkutan mungkin ada yang mempunyai unsur-unsur genetis yang mampu menimbulkan sifat-sifat lain sehingga dapat bertahan hidup menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.Keadaan seperti ini menimbulkan pengertian bahwa alam melakukan proses seleksi terhadap kehidupan organisme. Dalam proses seleksi ini, lingkungan hanya menginginkan kehidupan organisme yang mampu menyesuaikan diri dengannya. Sedangkan yang tidak mampu bertahan akan punah. Bila ditinjau aspek genetisnya, seleksi alam ternyata menyebabkan perubahan frekwensi gema dalam suatu populasi.
Begitulah tadi pemaparan artikel yang berjudul Kontrol Biologis Dalam Ekosistem. Semoga bisa memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada para pembaca semuanya.
SELAMAT BELAJAR. . . . .
SUMBER ARTIKEL KONTROL BIOLOGIS DALAM EKOSISTEM:
- BUKU PENGANTAR EKOLOGI - Ir. Suwasono Heddy MS, Drs. Sutiman B. Soemitro, Ir. Sardjono Soekartomo - CV. Rajawali - Jakarta - 1986
 |
| Gambar tentang Kontrol Biologis Dalam Ekosistem. |
loading...