loading...
ILMU ADMINISTRASI PUBLIK DAN HUBUNGANNYA DENGAN ILMU ADMINISTRASI NIAGA
Sekarang, Ahli Artikel akan memberikan sebuah artikel yang berjudul Ilmu Administrasi Publik Dan Hubungannya Dengan Ilmu Administrasi Niaga. Silahkan langsung saja baca penjelasannya di bawah ini.
Ilmu Administrasi Publik Dan Hubungannya Dengan Ilmu Administrasi Niaga
Para pakar administrasi niaga, tidak pernah mempermasalahkan perjuangan disiplin ini untuk menjadi disiplin ilmu yang mandiri. Hal ini disebabkan karena selama ini perkembangannya sudah sangat mapan dengan perwujudan ekonomi mikro, makro, industri dan bahkan juga perkoperasian, perusahaan serta keuangan dan pertanian.
Karena tujuan utama administrasi niaga adalah efisiensi, maka terjadilah sentuhan pasar yang berlebihan, bahkan jika diperlukan dengan biaya yang sekecil-kecilnya diharapkan mampu memberikan keuntungan yang sebesar-besarnya. Karena itulah disiplin ilmu ini terikat dengan materi.
Dalam suatu organisasi, sistem administrasi memiliki sifat swasta. Hal ini dapat dilihat dari sistem penggajian pekerjanya yang didasarkan pada kelelahan, jadi pengabdian yang sifatnya abstrak bukanlah suatu ukuran, kecuali untuk promosi yang membutuhkan biaya milyaran. Sebenarnya pengecualian dalam hal promosi ini terjadi karena adanya motivasi materi pada akhirnya.
Berbagai pengaruh ilmu ekonomi seperti sistem perdagangan bebas (free fight competition) ditetapkan, itulah mengapa monopolistis sangat ditolak. Namun, perekonomian itu sendiri bersifat sekular, melihat penguasaan orang kaya atas orang miskin bukan lagi mempersoalkan kerajinan dan kelelahan tetapi perbudakan ekonomi.
Dalam administrasi niaga, masih dipengaruhi oleh perasaan yang irrasional, sehingga tidak sedikit para pemimpin perusahaan yang mengambil keputusan berdasarkan naluri dan firasat.
Lapangan kerja administrasi niaga ini terbatas pada soal-soal yang berhubungan langsung dengan perbuatan manusia dalam usaha mencapai kemakmuran jasmani (Material Wealth). Tetapi karena kebutuhan manusia sedemikian luasnya, sehingga bukan hanya menyangkut jasmani saja, tetapi juga menyangkut persoalan rohani. Jadi persoalannya menjadi lebih luas yaitu menyelidiki keinginan manusia dalam memperkecil kekurangan kemakmuran.
Hubungan antara administrasi niaga dan administrasi negara dapat terlihat dari munculnya merkantilisme sebagai suaatu aliran organisasi swasta yang memiliki tujuan untuk memperkuat suatu negara, dengan jalan mengkonsolidasi kekuatan di dalam bidang perekonomian.
Hal tersebut dapat dicapai dengan sistem swastanisasi yang akan sangat menguntungkan negara, antara lain dengan cara memajukan dan mempergiat ekspor ke luar negeri dari barang-barang hasil produksi di dalam negeri dan dengan jalan itu menimbun banyak emas di dalam negeri.
Sebaliknya di negara-negara komunis, swastanisasi sama sekali tidak ada karena dikuasai oleh administrasi negara, barang-barang impor dibatasi, semua sekolah berlabel negara, termasuk ternak juga milik negara.
Kendati demikian, kita dapat membedakan administrasi niaga dan administrasi negara dengan melihat penjelasan yang disampaikan oleh GT Allison, seperti:
1. Administrasi niaga banyak bergantung dari suasana pasar sedangkan administrasi publik sangat jarang terkena sentuhan pasar.
2. Administrasi niaga otonom dan mandiri dalam mengambil suatu keputusan dan dalam bertindak, sedangkan administrasi publik harus mengutamakan pelayanan masyarakat.
3. Kegiatan dalam administrasi niaga hanya dinilai dari mereka yang terkait, sedangkan administrasi publik dinilai oleh banyak orang.
4. Tujuan dan kriteria administrasi niaga jelas yaitu, keuntungan, ekonomi, efisiensi, mutu dan relasi untuk pangsa pasar. Sedangkan tujuan administrasi publik sangat kompleks dan sulit diukur.
5. Administrasi niaga, mudah dalam menyelenggarakan penggajian karena memiliki tolak ukur kinerja. Sedangkan administrasi publik cenderung relatif lebih sulit menentukan insentif berdasarkan performance dan kinerja yang ada, selalu mempersoalkan pengabdian untuk menutupi dan meningkatkan pegawai yang malas.
Demikianlah pembahasan artikel yang berjudul Ilmu Administrasi Publik Dan Hubungannya Dengan Ilmu Administrasi Niaga. Semoga bisa berguna bagi para pembaca. . . .
SELAMAT BELAJAR. . . .
Sumber: Buku Ilmu Administrasi Publik, oleh Inu Kencana Syafiie-Djamaludin Tandjung-Supardan Modeong, Rineka CIPTA (1999).
Sekarang, Ahli Artikel akan memberikan sebuah artikel yang berjudul Ilmu Administrasi Publik Dan Hubungannya Dengan Ilmu Administrasi Niaga. Silahkan langsung saja baca penjelasannya di bawah ini.
Ilmu Administrasi Publik Dan Hubungannya Dengan Ilmu Administrasi Niaga
Para pakar administrasi niaga, tidak pernah mempermasalahkan perjuangan disiplin ini untuk menjadi disiplin ilmu yang mandiri. Hal ini disebabkan karena selama ini perkembangannya sudah sangat mapan dengan perwujudan ekonomi mikro, makro, industri dan bahkan juga perkoperasian, perusahaan serta keuangan dan pertanian.
Karena tujuan utama administrasi niaga adalah efisiensi, maka terjadilah sentuhan pasar yang berlebihan, bahkan jika diperlukan dengan biaya yang sekecil-kecilnya diharapkan mampu memberikan keuntungan yang sebesar-besarnya. Karena itulah disiplin ilmu ini terikat dengan materi.
Dalam suatu organisasi, sistem administrasi memiliki sifat swasta. Hal ini dapat dilihat dari sistem penggajian pekerjanya yang didasarkan pada kelelahan, jadi pengabdian yang sifatnya abstrak bukanlah suatu ukuran, kecuali untuk promosi yang membutuhkan biaya milyaran. Sebenarnya pengecualian dalam hal promosi ini terjadi karena adanya motivasi materi pada akhirnya.
Berbagai pengaruh ilmu ekonomi seperti sistem perdagangan bebas (free fight competition) ditetapkan, itulah mengapa monopolistis sangat ditolak. Namun, perekonomian itu sendiri bersifat sekular, melihat penguasaan orang kaya atas orang miskin bukan lagi mempersoalkan kerajinan dan kelelahan tetapi perbudakan ekonomi.
Dalam administrasi niaga, masih dipengaruhi oleh perasaan yang irrasional, sehingga tidak sedikit para pemimpin perusahaan yang mengambil keputusan berdasarkan naluri dan firasat.
Lapangan kerja administrasi niaga ini terbatas pada soal-soal yang berhubungan langsung dengan perbuatan manusia dalam usaha mencapai kemakmuran jasmani (Material Wealth). Tetapi karena kebutuhan manusia sedemikian luasnya, sehingga bukan hanya menyangkut jasmani saja, tetapi juga menyangkut persoalan rohani. Jadi persoalannya menjadi lebih luas yaitu menyelidiki keinginan manusia dalam memperkecil kekurangan kemakmuran.
Hubungan antara administrasi niaga dan administrasi negara dapat terlihat dari munculnya merkantilisme sebagai suaatu aliran organisasi swasta yang memiliki tujuan untuk memperkuat suatu negara, dengan jalan mengkonsolidasi kekuatan di dalam bidang perekonomian.
Hal tersebut dapat dicapai dengan sistem swastanisasi yang akan sangat menguntungkan negara, antara lain dengan cara memajukan dan mempergiat ekspor ke luar negeri dari barang-barang hasil produksi di dalam negeri dan dengan jalan itu menimbun banyak emas di dalam negeri.
Sebaliknya di negara-negara komunis, swastanisasi sama sekali tidak ada karena dikuasai oleh administrasi negara, barang-barang impor dibatasi, semua sekolah berlabel negara, termasuk ternak juga milik negara.
Kendati demikian, kita dapat membedakan administrasi niaga dan administrasi negara dengan melihat penjelasan yang disampaikan oleh GT Allison, seperti:
1. Administrasi niaga banyak bergantung dari suasana pasar sedangkan administrasi publik sangat jarang terkena sentuhan pasar.
2. Administrasi niaga otonom dan mandiri dalam mengambil suatu keputusan dan dalam bertindak, sedangkan administrasi publik harus mengutamakan pelayanan masyarakat.
3. Kegiatan dalam administrasi niaga hanya dinilai dari mereka yang terkait, sedangkan administrasi publik dinilai oleh banyak orang.
4. Tujuan dan kriteria administrasi niaga jelas yaitu, keuntungan, ekonomi, efisiensi, mutu dan relasi untuk pangsa pasar. Sedangkan tujuan administrasi publik sangat kompleks dan sulit diukur.
5. Administrasi niaga, mudah dalam menyelenggarakan penggajian karena memiliki tolak ukur kinerja. Sedangkan administrasi publik cenderung relatif lebih sulit menentukan insentif berdasarkan performance dan kinerja yang ada, selalu mempersoalkan pengabdian untuk menutupi dan meningkatkan pegawai yang malas.
Demikianlah pembahasan artikel yang berjudul Ilmu Administrasi Publik Dan Hubungannya Dengan Ilmu Administrasi Niaga. Semoga bisa berguna bagi para pembaca. . . .
SELAMAT BELAJAR. . . .
Sumber: Buku Ilmu Administrasi Publik, oleh Inu Kencana Syafiie-Djamaludin Tandjung-Supardan Modeong, Rineka CIPTA (1999).
 |
| Gambar tentang Ilmu Administrasi Publik Dan Hubungannya Dengan Ilmu Administrasi Niaga |
loading...